Mahasiswa dan santri adalah dua
istilah yang melekat pada pribadi seseorang yang melakukan kegiatan di dua
tempat berbeda dan mendapatkan ilmu dari dua tempat berbeda yakni kampus dan
pondok pesantren. Meskipun dunia perkuliahan dan dunia pesantren merupakan
jalur pendidikan yang berbeda namun tidak menutup kemungkinan keduanya
dijalankan secara bersamaan. Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang
sedang melaksanakan jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) menuju Strata 1 (S-1) atau Strata
2 (S-2). Sedangkan santri adalah sebutan untuk
seseorang yang sedang menimba ilmu agama kepada seorang guru di pondok
pesantren atau yang sering disebut kyai.
Menurut M.Maulana Akhsan, Aktivis
mahasiswa santri adalah seseorang yang ikut andil dan terlibat dalam kegiatan
pondok, masyarakat, ataupun kegiatan mahasiswa yang dapat memberikan manfaat
kepada dirinya, orang lain ataupun untuk lingkungannya sendiri. Menjadi aktivis
mahasiswa santri dapat dikatakan sebagai seseorang yang aktif dalam
berorganisasi di pondok namun tidak aktif berorganisasi di kampus ataupun
masyarakat. Bisa jadi dia aktif dalam berorganisasi
di kampus dan masyarakat namun tidak aktif berorganisasi di pondok. Karena memang pada
kenyataanya pasti ada salah satu yang di unggulkan, entah itu pondok maupun
kampus.
Adapun kelebihan dari seseorang
aktifis mahasiswa santri menurut mahasantri yang juga sebagai ustad di pondok
tahfidz yanbuul qur’an yaitu:
Pertama, mahasiswa santri
memiliki kemampuan manajemen waktu yang sangat baik. Karena mahasiswa santri
belajar di dua tempat sekaligus, dia bisa mengatur waktu lebih baik dari
mahaswa lainnya, ataupun dari santri lainnya. Apalagi jika mahasiswa santri
tersebut mengikuti berbagai organisasai yang menuntutnya untuk bisa membagi
waktu agar tidak bertabrakan dengan kegiatan yang lain.
Kedua, mahasiswa santri memiliki
jiwa kemandirian dan tangung jawab yang tinggi. Seperti halnya santri pada
umumnya yang memiliki jiwa kemandirian dan tanggung jawab yang tinggi melekat pada seorang mahasanti, dan
jika seorang mahasantri terjun menjadi aktifis, sifat tersebut menjadi poin
ples yang dimilikinya. yang pasti kelak akan berguna di masyarakat.
Ketiga, mahasiswa santri
memiliki keilmuan yang mumpuni, dua keilmuan yang akan menjadi bekal untuk
mengabdi kepada masyarakat yaitu ilmu pendidikan dari kampus yang nantinya akan
ditularkan ketika terjun ke masyarakat seperti mengajar di sekolah dan lain
sebagainya serta ilmu keagamaan yang hanya di dapatkan dipondok pesantren seperti
tahfidz al-qur'an, mempelajari kitab, dan mendalami ilmu ilmu yang lain.
Meskipun Mahasantri memiliki
banyak kelebihan, seorang mahasantri pasti juga memiliki kelemahan, salah
satunya adalah minder atau tidak percayadiri apalagi untuk aktif dalam
organisasi karena khawatir jika menggangu pembelajaran kuliah ataupun kegiatan
di pondok. Dan hal tersebut pasti berdampak pada diri mahasantri, Jika
berbicara tentang dampak mahasiswa santri di pondok, mereka pasti berbeda
dengan santri-santri tidak kuliah contoh saja kegiatan pondok yang sedikit
longgar, meskipun demikian merahasantri harus tetap mengikuti kegiatan pondok
dan mentaati semua aturan pondok termasuk jam keluar masuk pondok yang harus
tepat waktu.
“Pesan saya tetap semangat dalam mencari ilmu dimanapun
kita berada dan doakan orang-orang dekat yang selalu berada disekitar kita
terutama orang tua kita yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan kita
kini dan nanti.” ucapnya
Nama:
M. Maulana Akhsan Pribadi
Ttl:
Tuban, 14 Agustus 1996
Alamat:
Jalan Letda Sucipto, Rt 03/Rw 06, Perbon, Tuban, Jawa Timur
Riwayat
Pendidikan:
-
Mts. Tahfidz Yanbu'ul Qur'an Menawan
-
Ma Tahfidz Yanbu'ul Qur'an Menawan
-
Institut Agama Islam Negeri Kudus
Motto
Hidup:
للناس
أنفعهم الناس
خير
by: Lutfiya Fadila
0 Komentar