![]() |
Registrasi peserta |
![]() |
Keseluruhan Panitia dan Peserta |
![]() |
Sambutan Kaprodi |
MATAHATI atau kepanjangan dari Masa Ta’aruf Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir, sukses diselenggarakan pada tanggal 12-13 November 2022 bertempat di Gedung Muslimat Mejobo. Acara dimulai pada pukul 09.00 dengan dibuka oleh beberapa penyampaian sambutan, yakni dari Muh. Sifauddin selaku Ketua Panitia, Ketua HMPS IQT IAIN Kudus yang diwakili oleh Iqbal Maulana Firdaus, dan Bu Ulfah Rahmawati, M.Pd.I selaku Kepala Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir.
Acara Matahati tahun ini mengusung tema “Mewujudkan Keharmonisan Keluarga Ilmu Al-Quran dan Tafsir 2022” dengan memuat tiga materi, antara lain: materi tentang FKMTHI (Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia), HMPS IQT, dan Public Speaking.
Materi FKMTHI kurang lebih ditujukan untuk mengenalkan apa itu FKMTHI kepada mahasiswa baru. Yang mana dari adanya pengenalan ini mahasiswa dapat mengenal FKMTHI dan dapat turut serta berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan yang akan dilaksanakan ke depannya.
Pada materi HMPS IQT, Lutfiya Nur Fadlilah selaku Demisioner sekaligus Ketua HMPS IQT periode 2019/2020 diundang sebagai pembicara. Sesi ini selain ditujukan untuk mengenalkan HMPS IQT dan kepengurusannya, juga ditujukan untuk menarik minat mahasiswa baru agar berminat untuk bergabung ke kepengurusan selanjutnya.
Adapun materi tentang Public Speaking merupakan bagian dari program kerja Departemen Humas sebagaimana pula Matahati ini. Kedua program kerja tersebut dikemas dalam satu kesatuan acara, mengingat sulitnya menemukan waktu yang tepat dan periode kepengurusan yang hampir mendekati akhir masanya.
Materi tentang Public Speaking memiliki tema acaranya sendiri, yakni “Berani Berani Berbicara, Salah Bukanlah Hambatan” dengan mengundang Dr. Abdul Fatah, M.Si, salah satu dosen dari Prodi IQT, sebagai pembicara.
Penyampaian materi dibuka dengan pengenalan tentang prodi IQT. Yang mana menurut hemat beliau acara Matahati merupakan ajang terbaik untuk menambah keterkenalan mahasiswa terhadap prodi. Beliau menerangkan gambaran umum tentang prodi IQT yang kerap diguyoni “tersesat di jalan yang benar”.
Setelah itu baru memasuki pembahasan tentang Public Sepaking yang terdiri dari dua metode yaitu penyampaian materi dan praktik dengan diwakili oleh satu mahasiswa dan satu mahasiswi. Secara singkat, public speaking dapat dipahami sebagai seni beretorika dalam berbicara di depan umum.
Dalam ranah mahasiswa public speaking sangat penting, di antaranya ketika melakukan presentasi materi di kelas, sidang munaqoshah, hingga kelak ketika telah merampungkan pendidikan dan terjun ke dunia kerja. Demikianlah kenapa penguasaan kemampuan untuk berbicara di depan publik sangat penting, khususnya dalam kehidupan mahasiswa baru.
Selain penyampaian tiga materi yang ditujukan sebagai sarana pengenalan keprodian, Matahati juga membentuk kegiatan untuk memperkuat tali silaturahim antar mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkelompok. Misalnya saja lomba-lomba outbond, pentas seni, hingga kuis tentang keprodian.
Meski dari segi jumlah kehadiran peserta acara tidak sebanyak tahun sebelumnya, akan tetapi antusias dan semangat dalam memeriahkan acara Matahati 2022 ini patut diacungi jempol. Terlebih dengan adanya dukungan dari berbagai pihak mulai dari pihak prodi IQT, pemateri, hingga keterlibatan para panitia itu sendiri. Semua dukungan dan partisipasi tersebut akhirnya dapat menjadikan penyelenggaraan Matahati 2022 ini berlangsung dengan baik.
Penulis: Dwi Wahyuningsih (Pengurus HMPS IQT, Departemen Humas)
0 Komentar