Bagi
umat muslim kedatangan Hari Raya Idhul Fitri sangat dinantikan. Pasalnya pada
hari itu merupakan hari kemenangan bagi umat islam setelah 1 bulan menahan
lapar, dahaga, serta hawa nafsu, yang biasa mereka sebut dengan istilah puasa.
Lalu, bagaimana sejarah dan bagaimana cara umat muslim menyambut perayaan besar
tersebut? Mari kita simak pada artikel singkat ini.
Perayaan Hari Raya Idhul Fitri
pertama kali diadakan pada abad ke-2 H. Bertepatan dengan adanya peristiwa
perang Badar yang dimenangkan oleh umat muslim. Setelah menerima kemenangannya,
umat islam merayakan kemenangan dengan penuh rasa syukur dan gembira. Pasalnya,
bukan hanya kemenangan dalam perang, namun juga kemenangan dalam menahan hawa
nafsu dengan berpuasa 1 bulan penuh. Hingga saat ini hal itu menjadi tradisi
dan ibadah yang dilakukan umat muslim.
Namun, sebelum agama islam datang,
kaum Arab Jahiliyah juga merayakan dua hari raya yang sangat meriah. Disebutkan
dalam sebuah hadits bahwa perayaan Hari Raya Idhul Fitri yang terus berlangsung
hingga saat ini tak lepas dari sejarah tradisi masyarakat Jahiliyah yang
memiliki kebiasaan khusus bermain dalam dua hari. Kemudian setelah Rasulullah
SAW mendapat perintah dari Allah untuk menyebarkan islam dan jalan kebaikan,
tradisi Jahiliyah tersebut diubah oleh Rasulullah SAW menjadi perayaan yang
lebih baik, yaitu Ihul Fitri dan Idhul Adha.
“Dari
Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, kaum Jahiliyah dalam setiap tahunnya
memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain, ketika Nabi Muhammad datang ke
Madinah. Rasulullah bersabda, kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan
untuk bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang
lebih baik, yaitu Idhul Fitri dan Idhul Adha”. (H.R. Abu Dawud &
An-Nasa”i).
Kemudian, bagaimana umat islam menyambut perayaan Hari Raya Idhul
Fitri?
Banyak sekali bentuk penyambutan orang-orang muslim terhadap
kedatangan hari besar mereka, yakni menghiasi rumah-rumah mereka dengan lampu
yang berkerlap kerlip, ada pula yang menyambutnya dengan menghidupkan petasan
yang sangat meriah. Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk penyabutan terhadap
Hari Raya Idul Fitri.
Namun terlepas dari hal itu, Idhul Fitri merupakan hari yag sangat
istimewa. Oleh karena itu seorang muslim lebih baik menyambutnya dengan penuh
cinta, tanpa melupakan adab dan etika yang baik. Berikut akan kami paparkan
mengenai etika yang baik dalam penyambutan Idul Fitri sesuai tuntunan Rasulullah,
antara lain :
1. Memperbanyak Takbir
Dalam menyambut Idhul Fitri, umat islam disarankan untuk
memperbanyak bacaan takbir dari malam maghrib menuju 1 Syawal hingga esok pagi
saat shalat Idhul Fitri. Hal ini sesuai dengan Q.S Al-Baqarah : 185, yang
artinya “Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir
(membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu,
semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.”
2. Membersihkan diri dan menggunakan wangi-wangian
Cara ini merupakan salah satu amalan yang juga dilakukan oleh
Rasulullah. Beliau mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian terbaik
miliknya. Disebutkan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim bahwa,
“Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk mengenakan yang terbaik dari apa yang
kita temukan dan memakai wewangian, dan mengurbankan hal yang paling berharga
yang kita temukan.”
3. Melaksanakan Sholat Idul Fitri
Sholat Idhul Fitri dilakukan berjamaah di masjid, lapangan, ataupun
tempat lapang yang dirasa cukup untuk menampung jamaah laki-laki maupun
perempuan. Bahkan bagi seorang perempuan yang sedang haid tetap dianjurkan
untuk keluar rumah walaupun tidak ikut sholat Idhul Fiitri. Hal ini dijelaskan dalam
sebuah hadits berikut:“kami memerintahkan untuk keluar (ketika hari raya), dan mengajak
keluar wanita haid, para gadis, serta wanita pingitan. Adapun para wanita yang
sedang haid, mereka menyaksikan kegiatan kaum muslimin dan khutbah mereka, dan
menjauhi tempat sholat”. (H.R Bukhori 981, Muslim 890).
Demikian adalah cara-cara menyambut Hari Raya Idhul Fitri sesuai
dengan tuntunan sunnah Rasulullah SAW, serta sejarah singkatnya. Selamat merayakan Hari Raya Idhul Fitri 1444H. Semoga Allah
pertemukan kita di Perayaan Idhul Fitri selanjutnya.
Referensi:
Oleh: Yassirli Rohmatika, Pengurus HMPS IQT IAIN Kudus
0 Komentar